DIRI SENDIRI
jendela Johari
Jendela Johari (Joseph Luft dan Harrington V.
Ingham) ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam
empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai
berikut:
· Open
Menggambarkan
keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal
tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan
motivasi-motivasinya. Orang yang “Open” bila bertemu dengan seseorang
akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal
memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka,
mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang
lain diluar dirinya dapat mengenalinya.
· Blind
Disebut
“Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat,
perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain
melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah seorang yang sok
akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat
tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang
ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat
melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun
orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.
· Hidden
Ada
hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal
ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan
hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat betul bagaimana rasanya
dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya”. Luka hati
masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah
melupakannya.
· Unknown
Dikatakan
“Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam
kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua
serba misterius
Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Orang tipe I:
Merupakan
orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang
lain menilai dan memberi masukan tentang dirinya.
Orang tipe II :
Merupakan
orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya.
Artinya ada hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain
tidak. Contohnya orang yang sakit hati dengan orang lain. Orang lain
belum tentu tahu, tapi dia tahu.
Orang tipe III:
Merupakan
orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang
sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal
orang lain melihatnya. Contohnya adalah orang yang sok akrab, padahal
orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat berhati-hati dan
tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.
Orang tipe IV:
Merupakan
orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun
menerima pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk
yang yang demikian adalah orang yang misterius.
Johari Window atau Jendela Johari merupakan
salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang
berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang
diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna
untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari
proses komunikasi.
Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN.
- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self and others)
-
Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita
sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to others but not to self)
-
Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang
lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self but not to others)
-
Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi
yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang
lain. (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)
Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi
daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari 55 kata sifat
tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata
sifat yang paling mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes
ini kemudian akan diberikan daftar yang sama dan diminta untuk memilih
lima atau enam kata sifat yang menurut mereka paling menggambarkan
pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek silang dan dimasukkan
dalam kuadran-kuadran yang tersedia.
Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able,
accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful, clever,
complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted,
friendly, giving, happy, helpful, idealistic, independent, ingenious,
intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical, loving, mature,
modest, nervous, observant, organized, patient, powerful, proud, quiet,
reflective, relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive,
self-conscious, sensible, sentimental, shy, silly, spontaneous,
sympathetic, tense, dan trustworthy.
Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus
terus meningkatkan self-awareness kita dengan mengurangi ukuran dari
Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan
apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau
lebih kita anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are
Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-area Open,
yang dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal
kita mungkin akan mengalami peningkatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar