Sabtu, 07 Januari 2017

Penikmat (perjalanan pagi minggu)

It's life

Takkan ada pencapaian tanpa pergerakan. Semua dimulai dari perpindahan. Baik itu besar maupun kecil. Asalkan berpindah. Keluar dari zona aman. Merasakan sesuatu yang berbeda dari keadaan awal dan biasa.

Memulai dan lihat betapa kerennya dirimu!!!

Cukup : hilangkan pikiran aneh. Ya aneh. Pikiran yang tidak membawamu kuat menghadapi kehidupan. Pikiran yang tidak membuatmu semakin kretif. Indah pun pikiran, hanyalah sementara. Tapi sakitnya pekerjaan, minimal engkau telah bergerak menuju perubahan. Tergantung apakah engkau mampu bertahan di tengah maraknya persaingan dan keep istiqomah ya gaess :)

Minimal penikmat lah ya. Hidup untuk dinikmati selain itu cari kreatifitas. Hidup adalah ladangnya kebaikan. Lakukan yang bisa dilakukan. Minimal kebaikan untuk diri sendiri dengan tidak mengajak diri melakukan sesuatu yang merugi. Cukup laa ya?

Ini oret-oretan ketika berada di gor. Duduk manis di belakang mendengarkan musik berdendang. Di depan banyak sekali barisan para pesenam.

Ini nih pergi ke gor karena mau beli makarena + balikkan duit. Asyiik .... lagu lanjut inii, dangdut :)

Di sini melihat semua pekerjaan. Apa ajja ada. Semua orang sudah mengunduh nasib di pagi minggu yang indah. Semua penjaja, apa ajja ada di gor ini.

Makanan, jangan ditanya. Bawa ajja tuh duit, di sini mah lengkap. Makanan ringan, berat sampai oleh-oleh buat pulang juga ada. Pastinya kesehatan juga ada. Karena ada barisan pesenam gratis tuh ramee buangett ;)

Jangan sebut mah bu, ibu, remaja juga ikut meramaikan. Bapak-bapak juga ntuu jangan ditanya. Ada semua. Apalagi adik-adik tercintaa,, ih pada gerakan sehat di pagi hari yaa gaesss :)

Rutinitas pagi, ketika otak sedang cair-cairnya. Nulis. Yaa, penikmat sekaligus perasaa segala suasana.

Asyiknya menjadi penulis, bisa nulis. Hehee
Bisa menuangkan ide yang ada di kepala, jadi PLONG kan!

Selain itu juga bisa membuat bacaan bermanfaat :)
Semoga bermanfaat yaa :)

Senin, 01 Juli 2013

jendela johari

                                       Joe Luft dan Harry Ingham mengungkapkan tentang “Jendela Johari”
                                                                        DIRI SENDIRI


jendela Johari

Jendela Johari (Joseph Luft dan Harrington V. Ingham) ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

· Open
Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang “Open” bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.

· Blind 
Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.

· Hidden 
Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya”. Luka hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.

· Unknown
Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius

Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

Orang tipe I: 
Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain menilai dan memberi masukan tentang dirinya.

Orang tipe II :
Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya ada hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang sakit hati dengan orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu.

Orang tipe III:
Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Contohnya adalah orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.

Orang tipe IV:
Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah orang yang misterius.

Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.

Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN.

- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain.  (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self and others)
- Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri.  (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to others but not to self)
- Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.  (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self but not to others)
- Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain.  (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)

Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari 55 kata sifat tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang paling mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan diberikan daftar yang sama dan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang menurut mereka paling menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek silang dan dimasukkan dalam kuadran-kuadran yang tersedia.

Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful, clever, complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly, giving, happy, helpful, idealistic, independent, ingenious, intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical, loving, mature, modest, nervous, observant, organized, patient, powerful, proud, quiet, reflective, relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive, self-conscious, sensible, sentimental, shy, silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan trustworthy.

Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan.